Jumat, 04 April 2014

6 Cara Memotret Bangunan Super Gede

Saat traveling, tentu ada bangunan keren atau unik yang menarik perhatian wisatawan untuk memfotonya. Namun terkadang, bangunan itu ukurannya besar sekali. Nah, rupanya ada cara khusus untuk memotretnya dengan sempurna.


Bangunan-bangunan super gede, punya arsitektur yang atraktif dan detil yang rumit. Dari bandara super luas, stasiun kereta 20 peron hingga taman kota modern atau bangunan bersejarah dan kuno. Semua menarik di depan lensa, saat sepi atau sedang ramai.

Persoalannya, bagi yang datang sebagai traveler tanpa persiapan matang, berdiri di depan bangunan-bangunan megastruktur tersebut membuat serba salah. Mau motret keseluruhan tetapi susah. Hendak mengambil yang detail, namun sangat ramai oleh pengunjung, belum lagi faktor cuaca.

Dengan segala keterbatasan, bukan berarti membuat gentar. Sebaliknya, semakin tertantang. Disini dihimpun 6 tips untuk memotret bangunan super gede:


 1. Lakukan riset singkat sebelumnya

Saat menyusun itinerary, sekalian saja membuat riset singkat tentang bangunan besar yang akan dikunjungi. Perhatikan komposisi dan spot yang biasa menjadi langganan pemotretan di sana. Juga waktu pemotretan apakah pagi, siang atau sore hingga malam, biasanya wisatawan punya kebiasaan.

Sebab, pengaruh cahaya matahari sangat berdampak besar pada hasil foto, khususnya jatuhnya bayangan. Misalnya foto Colloseum di Roma. Dari riset diketahui, lantai paling atas adalah lokasi favorit untuk memfoto arena gladiator. Jadi, kita juga harus mendapatkannya.


 2. Pikirkan spot terbaik

Pikirkan spot terbaik termasuk aksesnya. Kalau ada pilihan hotel yang menarik, carilah yang berlokasi di depan atau di seberang 'target' yang menghadap megastruktur. Jika ada opsi lebih spesifik lagi, usahakan mendapat kamar hotel di lantai tertinggi. Tiada lain supaya terlihat overview/landskap megastruktur secara lengkap. Atau kita bisa mencari restoran cepat saji/kafe yang mempunyai view ke megastruktur.

Kalau itu susah, cara lain adalah mencari spot terbaik untuk menangkap karakter bangunan yang paling maksimal. Jendela Bandara Suvarnabhumi, Thailand, jika difoto dari samping bisa tampak seperti lorong waktu atau jaring laba-laba?


 3. Jangan buru-buru

Untuk memperoleh gambaran keseluruhan, tak perlu terburu buru memasuki bangunan megastruktur. Kalau bangunan itu memang berukuran jumbo, memotret dari jarak 200 hingga 300 meter sudah mewakili keseluruhan. Kalau perlu, lakukan 'orientasi medan' dengan berkeliling umtuk mencari spot terbaik.

Menara Eiffel misalnya, banyak turis yang berfoto dari arah Taman Champs de Mars. Tapi kalau Anda mau sedikit bersabar, jalan saja ke ujung taman arah Militarie de Ecole. Ada sebuah monumen dimana Anda bisa melakukan teknik framing dengan objek utama Menara Eiffel seperti contoh foto ini. Foto Eiffel Anda pun tidak pasaran.


 4. Siapkan lensa lebar

Siapkan lensa lebar dengan focal lenght kurang dari 20mm (full frame). Lensa lebar sangat membantu saat spot memotret sangat sempit, kepentok tembok atau jalan raya. Yang patut dicermati, distorsi lensa lebar membuat efek melengkung (cembung) pada gambar yang dihasilkan. Akan terlihat sangat buruk untuk foto-foto arsitektur tentunya. Oh iya, banyak-banyaklah menggunakan diafragma kecil seperti f/8, f/9, f/11, dst. Sebab, aperture yang luas akan membuat ruang tajam dari ujung ke ujung.

Foto di atas adalah lobi Museum Louvre yang beratapkan piramida kaca. Lobi ini memiliki struktur yang rumit nan luas namun spot pemotretan terbatas. Hal ini membuat bagian bawah piramida Museum Louvre ini tidak mampu memberi gambaran sebenarnya.


 5. Bermain persepsi dan ilusi visual

Bila sudah berada di dalam bangunan megastruktur, temukan sesuatu yang menarik dengan bermain persepsi dan efek ilusi visual. Syaratnya dapat bermain main cropping, mengambil bagian yang perlu dan menghilangkan bagian yang tidak penting. Garden Bay the Bay Singapura, jembatannya bisa difoto sebagian untuk memberi efek seakan jembatan melayang.

Dapat juga dengan membandingkan dengan sesuatu untuk mengontrol persepsi pembaca. Misalkan membandingkan satu orang yang sedang berdiri sendirian dibawah bangunan megastruktur yang biasanya di buat sangat teliti. Tujuannya supaya menghasilkan 'wow effect' tak berkesudahan.

Bila masih ada waktu, bisa diulangi lagi pada malam hari. Tiada lain untuk memotret suasana malam dan lampu kota di bangunan tersebut. Permainan speed lambat atau long exposure sangat tepat dilakukan. Syaratnya cukup membawa tripod supaya gambar stabil.


 6. Cari posisi tinggi

Carilah posisi tinggi untuk menghasilkan efek luas dan megah. Kalau banyak pengunjung, mainkan efek slowspeed supaya terasa heboh dan kolosal. Selebihnya, bisa bermain komposisi yang menarik dengan memperhatikan garis-garis ilusi.

Ini adalah foto Stasiun Berlin Hauptbahnhof, yang unik karena punya jalur kereta utara-selatan dan barat-timur sekaligus, namun beda lantai. Dengan posisi tinggi, kita bisa mendapatkan kereta barat-timur yang melintas di lantai atas, dan mendapatkan gambar jalur kereta utara-selatan di lantai paling bawah


Sumber: Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar