Kamis, 24 Oktober 2013

10 Teknologi Militer Canggih Dikembangkan AS: Avatar Sampai Transformer



US Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) di bawah Departemen Pertahanan AS mengembangkan teknologi-teknologi baru yang bisa digunakan militer. Film fiksi ilmiah seperti Avatar hingga Transformers pun menjadi nyata seperti temuan-temuan ini.

Berikut 10 temuan tersebut seperti dikutip dari Live Science, Kamis (24/10/2013):


Robot Logistik 'BigDog' dan 'WildCat'

Robot 4 kaki tanpa kepala yang didesain bisa berjalan, berlari dan membawa barang-barang berat melalui medan yang berbahaya ini dinamakan robot 'WildCat' dan 'BigDog'. 

BigDog, dibuat tahun 2005 dengan panjang 0,91 meter dan tinggi 0,76 meter. Cukup kecil memang, namun robot ini mampu membawa beban kargo 181 kilogram! Dia bisa melalui lereng terjal dengan kemiringan hingga 35 derajat. WildCat, robot sejenis yang lebih cepat dan lebih lincah, bisa berlari hingga 25 km per jam di permukaan datar. 

Kedua jenis robot ini dikembangkan DARPA untuk bisa membantu tentara dalam berbagai misi di darat. DARPA memberikan kontrak ke Boston Dynamics untuk mengembangkan robot 4 kaki ini untuk digunakan militer. 


Tentara Pengganti 'Avatar'

Rupanya film Avatar besutan sutradara James Cameron pada tahun 2009 ini menginspirasi DARPA membuat proyek yang serupa. Dalam anggaran tahun 2013, DARPA mengalokasikan US$ 7 juta untuk 'Avatar Project'.

Proyek ini nanti bisa memungkinkan tentara mengendalikan robot pengganti dalam situasi pertempuran berbahaya.


Senjata Laser 'Excalibur'

Untuk meminimalisir kerusakan dalam perang, khususnya perang kota, DARPA sedang mengembangkan senjata laser yang kecil dan efisien yang bisa dipakai dalam pertempuran. Senjata-senjata laser ini akan 10 kali lebih ringan daripada sistem laser daya tinggi yang ada sedang digunakan.

Tak cuma buat senjata, laser yang awalnya dikembangkan untuk pesawat terbang juga dapat digunakan untuk berkomunikasi, mengunci sasaran hingga perlindungan diri di udara.


Pesawat Hipersonik 'Falcon'

Proyek Falcon ini diumumkan tahun 2003 sebagai program bersama dengan AU AS. Tujuannya, membuat pesawat hipersonik dari bahan yang bisa didaur ulang dan tak berawak.

Satu prototipe Hypersonic Technology Vehicle 2 (HTV-2) pertama terbang pada April 2010 dan pada bulan Agustus 2011. Ultra-cepat, berbentuk panah terbang dengan kecepatan hipersonik 20 Mach  (sekitar 20 kali kecepatan suara), 22 kali lebih cepat dari pesawat jet komersial. Selama penerbangan, suhu permukaan pada kendaraan mencapai 1.930 derajat Celsius, yang lebih panas dari tanur tinggi yang mampu membuat baja mencair.

Selama kedua tes penerbangan, operator kehilangan kontak dengan prototipe HTV-2. Pada Juli 2013, DARPA menegaskan tidak akan melakukan penerbangan ketiga dari HTV-2, tetapi penelitian pada proyek ini akan berlanjut sampai musim panas 2014 untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik penerbangan hipersonik.


Tank Terbang 'Transformer'

Proyek ini ini mengembangkan tank terbang yang dilengkapi senjata, memuat 4 orang. Tank ini dikembangkan bisa berjalan di darat dan bisa terbang seketika untuk menghindari ancaman.

Kendaraan ini didesain untuk lepas landas dan mendarat secara vertikal seperti helikopter dan mampu terbang sampai ketinggian 250 nautical mile (NM) atau sekitar 463 km saat tangki sedang penuh. Tank terbang ini didesain untuk penyerangan, penyerbuan, operasi kedaruratan, pengintaian, evakuasi medis dan pengangkutan logistik.


Atlas

Proyek robot 'Atlas' ini terungkap ke publik pada 11 Juli 2013. Robot ini mirip manusia, berkaki dua dengan tinggi 1,8 meter, dirancang untuk membantu berbagai layanan darurat, operasi pencarian dan penyelamatan. 

Atlas dikembangkan Boston Dynamics dan disasarkan pada kreasi robot sebelumnya. Namun Dephan AS tampaknya tak tertarik menggunakan robot ini.


Chip Navigasi Mikro

Kemajuan teknologi GPS merevolusi pelacakan dan navigasi, tapi bagaimana dengan daerah-daerah di mana GPS tidak tersedia, atau sinyal terganggu? Untuk membantu tentara menemukan jalan mereka di bidang GPS pemadaman, peneliti DARPA sedang mengembangkan sebuah chip navigasi kecil yang lebih kecil dari satu sen.

Chip itu disebut TIMU (Timing and Innertial Measurement/TIMU) menggabungkan tiga giroskop, tiga pengukur kecepatan dan jam yang sangat akurat ke dalam chip mini tunggal. Chip ini dapat memberikan informasi yang tepat untuk navigasi, termasuk orientasi, percepatan dan waktu.

Pejabat DARPA mengatakan chip navigasi ini tidak akan menggantikan GPS, melainkan dirancang untuk bekerja ketika GPS tidak tersedia atau tidak bekerja.


Pesawat Ulang Alik Boeing X-37

Pesawat milik pabrikan Boeing X-37 dirancang untuk bisa terbang di luar orbit Bumi. Proyek ini sebenarnya dimulai NASA tahun 1999 namun dialihkan ke DARPA tahun 2004 dan kemudian dialihkan lagi AU AS pada 2006. 

Pesawat tak berawak ini mirip miniatur pesawat ulang-alik, keluar ke orbit Bumi dengan roket dan bisa kembali mendarat ke tanah. Pesawat ini dikembangkan untuk bisa bergabung dengan satelit luar angkasa dan mengisi bahan bakar dengan tangan robot. 

Percobaan terbang hingga keluar orbit Bumi, pertama dilakukan April 2010. Pejabat AU AS mengatakan pesawat ini dipakai sebagai kendaraan untuk menempatkan senjata di luar angkasa.


Mesin yang Bisa Dikontrol Otak

Proyek ini mengembangkan robot yang mungkin terhubung dengan sistem kerja otak manusia. Jadi mesin ini bisa digerakkan dengan otak. Misal, menggerakkan lengan mekanis dengan pikiran, menjadi alat bantu dengar dan memulihkan penglihatan. 

Penelitian yang disebut 'Brain Machine Interface' ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1970. Salah satu prototipenya adalah Proto2, lengan robot mekanis yang digerakkan dengan pikiran, yang bisa melakukan 25 gerakan berbeda.


Pompa Vakum Mikro

DARPA mendanai riset yang membuat sistem pompa ruang hampa terkecil di dunia yang digunakan untuk berbagai alat elektronik atau sensor yang membutuhkan ruang hampa. Pada 2008, terciptalah Chip-Scale Vacuum Micro Pumps (CSVMP).

Pompa vakum ini bisa digunakan untuk membangun sensor kimia mikro, seperti menganalisa gas ultra sensitif, bahan kimia berbahaya, senjata biologis atau untuk merancang sensor baru.

Pompa vakum mikro ini dibuat oleh peneliti di Universitas Michigan, Masachusetts Institute of Technology (MIT) dan perusahaan Honeywell International.


Sumber: Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar