Usai bersantap ramai-ramai dengan teman di restoran, biasanya salah satu
membayari dulu semua tagihan. Barulah yang lain menghitung pesanannya
masing-masing dan membayar kepada orang tersebut.
Kebanyakan restoran tak melayani split bill
atau pisah bon. Semua pesanan dalam satu meja atau kelompok dimasukkan
ke dalam satu bon. Tak peduli apakah mereka bayar sendiri-sendiri,
patungan, atau ditraktir.
Makanya, biasanya seseorang
berinisiatif membayari dulu semuanya, baru yang lain turut menyumbang
atau membayari pesanannya sendiri. Namun, kadang-kadang ada yang
membayar kurang dari jumlah seharusnya atau bahkan lupa membayar sama
sekali.
"Hal ini tak adil bagi anggota grup yang membayari
tagihan. Makanya, diperlukan cara efisien untuk melacak pengeluaran
kelompok dan melunasi utang-piutang antara anggota kelompok," tulis
Google, seperti dilansir situs GeekWire (04/10/13).
Google? Ya,
perusahaan besar ini telah mengajukan hak untuk mematenkan cara
memisahkan bon di restoran. Pengajuan ini kabarnya melibatkan semacam
aplikasi atau sistem yang menyimpan informasi mengenai pengeluaran
kelompok.
Misalnya, sebuah grup bersantap di sebuah restoran dan
meminta pisah bon. Aplikasi ini akan melacak berapa hutang yang
ditanggung masing-masing orang dalam kelompok tersebut.
Tak hanya
itu, sistem akan mengecek catatan lama untuk melihat siapa yang masih
berhutang, kemudian menyelesaikan transaksi dengan mentransfer uang ke
rekening si pemberi hutang. Hal ini juga berlaku saat berlibur atau
merencanakan kegiatan bersama.
Menurut GeekWire, enam karyawan
Google telah terdaftar sebagai penemu aplikasi tersebut. Tampaknya
mereka akan mengajukan Google Wallet sebagai sarana pembayaran antar
teman.
Sumber: Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar