Saat traveling, tentu ada bangunan keren atau unik yang menarik perhatian wisatawan
untuk memfotonya. Namun terkadang, bangunan itu ukurannya besar sekali.
Nah, rupanya ada cara khusus untuk memotretnya dengan sempurna.
Bangunan-bangunan
super gede, punya arsitektur yang atraktif dan detil yang rumit. Dari
bandara super luas, stasiun kereta 20 peron hingga taman kota modern
atau bangunan bersejarah dan kuno. Semua menarik di depan lensa, saat
sepi atau sedang ramai.
Persoalannya, bagi yang datang sebagai
traveler tanpa persiapan matang, berdiri di depan bangunan-bangunan
megastruktur tersebut membuat serba salah. Mau motret keseluruhan tetapi
susah. Hendak mengambil yang detail, namun sangat ramai oleh
pengunjung, belum lagi faktor cuaca.
Dengan segala keterbatasan,
bukan berarti membuat gentar. Sebaliknya, semakin tertantang. Disini dihimpun 6 tips untuk memotret bangunan
super gede:
1. Lakukan riset singkat sebelumnya
Saat menyusun
itinerary, sekalian saja membuat riset singkat tentang bangunan besar
yang akan dikunjungi. Perhatikan komposisi dan spot yang biasa menjadi
langganan pemotretan di sana. Juga waktu pemotretan apakah pagi, siang
atau sore hingga malam, biasanya wisatawan punya kebiasaan.
Sebab,
pengaruh cahaya matahari sangat berdampak besar pada hasil foto,
khususnya jatuhnya bayangan. Misalnya foto Colloseum di Roma. Dari riset
diketahui, lantai paling atas adalah lokasi favorit untuk memfoto arena
gladiator. Jadi, kita juga harus mendapatkannya.
2. Pikirkan spot terbaik
Pikirkan spot terbaik
termasuk aksesnya. Kalau ada pilihan hotel yang menarik, carilah yang
berlokasi di depan atau di seberang 'target' yang menghadap
megastruktur. Jika ada opsi lebih spesifik lagi, usahakan mendapat kamar
hotel di lantai tertinggi. Tiada lain supaya terlihat overview/landskap
megastruktur secara lengkap. Atau kita bisa mencari restoran cepat
saji/kafe yang mempunyai view ke megastruktur.
Kalau itu susah,
cara lain adalah mencari spot terbaik untuk menangkap karakter bangunan
yang paling maksimal. Jendela Bandara Suvarnabhumi, Thailand, jika
difoto dari samping bisa tampak seperti lorong waktu atau jaring
laba-laba?
3. Jangan buru-buru
Untuk memperoleh gambaran
keseluruhan, tak perlu terburu buru memasuki bangunan megastruktur.
Kalau bangunan itu memang berukuran jumbo, memotret dari jarak 200
hingga 300 meter sudah mewakili keseluruhan. Kalau perlu, lakukan
'orientasi medan' dengan berkeliling umtuk mencari spot terbaik.
Menara
Eiffel misalnya, banyak turis yang berfoto dari arah Taman Champs de
Mars. Tapi kalau Anda mau sedikit bersabar, jalan saja ke ujung taman
arah Militarie de Ecole. Ada sebuah monumen dimana Anda bisa melakukan
teknik framing dengan objek utama Menara Eiffel seperti contoh foto ini.
Foto Eiffel Anda pun tidak pasaran.
4. Siapkan lensa lebar
Siapkan lensa lebar dengan
focal lenght kurang dari 20mm (full frame). Lensa lebar sangat membantu
saat spot memotret sangat sempit, kepentok tembok atau jalan raya. Yang
patut dicermati, distorsi lensa lebar membuat efek melengkung (cembung)
pada gambar yang dihasilkan. Akan terlihat sangat buruk untuk foto-foto
arsitektur tentunya. Oh iya, banyak-banyaklah menggunakan diafragma
kecil seperti f/8, f/9, f/11, dst. Sebab, aperture yang luas akan
membuat ruang tajam dari ujung ke ujung.
Foto di atas adalah lobi
Museum Louvre yang beratapkan piramida kaca. Lobi ini memiliki struktur
yang rumit nan luas namun spot pemotretan terbatas. Hal ini membuat
bagian bawah piramida Museum Louvre ini tidak mampu memberi gambaran
sebenarnya.
5. Bermain persepsi dan ilusi visual
Bila sudah
berada di dalam bangunan megastruktur, temukan sesuatu yang menarik
dengan bermain persepsi dan efek ilusi visual. Syaratnya dapat bermain
main cropping, mengambil bagian yang perlu dan menghilangkan bagian yang
tidak penting. Garden Bay the Bay Singapura, jembatannya bisa difoto
sebagian untuk memberi efek seakan jembatan melayang.
Dapat juga
dengan membandingkan dengan sesuatu untuk mengontrol persepsi pembaca.
Misalkan membandingkan satu orang yang sedang berdiri sendirian dibawah
bangunan megastruktur yang biasanya di buat sangat teliti. Tujuannya
supaya menghasilkan 'wow effect' tak berkesudahan.
Bila masih ada
waktu, bisa diulangi lagi pada malam hari. Tiada lain untuk memotret
suasana malam dan lampu kota di bangunan tersebut. Permainan speed
lambat atau long exposure sangat tepat dilakukan. Syaratnya cukup
membawa tripod supaya gambar stabil.
6. Cari posisi tinggi
Carilah posisi tinggi untuk
menghasilkan efek luas dan megah. Kalau banyak pengunjung, mainkan efek
slowspeed supaya terasa heboh dan kolosal. Selebihnya, bisa bermain
komposisi yang menarik dengan memperhatikan garis-garis ilusi.
Ini
adalah foto Stasiun Berlin Hauptbahnhof, yang unik karena punya jalur
kereta utara-selatan dan barat-timur sekaligus, namun beda lantai.
Dengan posisi tinggi, kita bisa mendapatkan kereta barat-timur yang
melintas di lantai atas, dan mendapatkan gambar jalur kereta
utara-selatan di lantai paling bawah
Sumber: Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar