Jakarta wajib punya moda transportasi massal masa depan untuk mengurai
kemacetan parah akibat 'kebanjiran' kendaraan pribadi. Secara kualitas
dan kenyamanan, moda transportasi publik Jakarta saat ini belum memadai.
Selain
itu, sarana ransportasi di tanah Betawi ini juga belum optimal
terkoneksi antara satu moda dengan moda lainnya seperti negara tetangga
Singapura.
Namun, mulai 2013, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
akan menyetujui beberapa proyek pengembangan moda transportasi masa
depan. Selain itu, ada juga usulan moda transportasi dari BUMN di luar
proyek milik pemprov DKI.
Mau tahu, transportasi publik masa depan DKI? Berikut hasil penelusuran detikFinance, Kamis (17/1/2013).
1. MRT
Jakarta berencana memiliki moda transportasi masa depan berupa Mass Rapid Transit (MRT).
Moda
transportasi yang rencananya akan dibangun di bawah tanah (under
ground) dan melayang (elevated) ini, pada tahap awal bisa mengangkut
1.500 penumpang sekali jalan dan berkapasitas angkut 412.000 orang/hari.
Proyek
MRT tahap I sepanjang 23,8 kilometer, rencananya menghubungkan Lebak
Bulus-Bundaran HI, koridor utara-selatan, jalur MRT terdiri dari 13
stasiun MRT. Yaitu sebanyak 7 stasiun sepanjang 7 km berada di atas
(elevated/layang) yaitu stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete, Haji
Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Targetnya mulai dibangun
awal 2013 dan bisa selesai akhir 2016.
Namun, proyek MRT masih
menggantung karena Gubernur DKI Jakarta, Jokowi masih meminta porsi
pembiayaan lebih dominan datang dari pemerintah pusat. Selain itu,
Jokowi juga masih mengevaluasi ulang proyek ini.
2. KRL Commuter Line Jabodetabek
DKI sebetulnya telah memiliki moda transportasi yang
menghubungkan antara daerah di sekitar Jakarta yakni KRL Commuter Line
Jabodetabek. Namun, moda transportasi massal yang dikelola oleh PT
Kereta Api Indonesia (persero) ini, belum optimal karena baru bisa
mengangkut 450.000-500.000 penumpang per hari.
Di 2013, KAI mulai
secara bertahap melakukan revitalisasi stasiun dan penambahan armada
KRL untuk mengejar daya angkut 1,2 juta penumpang per hari dalam 5 tahun
ke depan.
3. KRL Bandara Soekarno Hatta
Kereta masih menjadi moda andalan yang tepat waktu untuk
mengurai kemacetan DKI. PT Kereta Api Indonesia (persero) dan
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersinergi mengembangkan kereta
listrik menuju bandara di Cengkareng Tangerang.
Melalui KRL
Commuter Line Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta),
masyarakat yang akan berpergian dari atau menuju bandara bisa
memperhitungkan waktu tempuh perjalanan dengan pasti.
KRL yang
bakal beroperasi awal 2014 ini, direncanakan bisa mengangkut sekitar 600
penumpang sekali jalan dengan total 32 kali perjalan setiap harinya.
Nantinya, KRL yang dibanderol Rp 75.000 per orang ini, akan berangkat
dari stasiun modern yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman Jakarta yakni
dengan nama stasiun Sudirman Baru.
4. Monorel
Awal 2013, penduduk Jakarta akan menyaksikan pengembangan
moda transportasi baru yang sempat tertunda beberapa tahun yakni
monorel Jakarta. PT Jakarta Monorail selaku pemilik konsesi trayek lama
monorel yaitu rute hijau (green line) dan rute biru (blue line) siap
melanjutkan mega proyek transportasi masa depan dengan rute melingkar di
dalam kota ini, setelah disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta, Jokowi.
Namun,
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) bersama konsorsium perusahaan pelat merah juga
menawarkan proposal monorel Jakarta yang lebih lengkap karena
terintegrasi dengan moda transortasi lain dan berangkat dari sentra
penyumpang kemacetan DKI yakni Cibubur dan Bekasi Timur. Selain itu,
kedepannya ADHI cs siap menambah rute dari Tangerang menuju Pal Merah
Jakarta.
5. Busway
Busway atau transJakarta merupakan moda yang telah eksis
sejak 9 tahun silam semasa gubernur DKI dijabat oleh Soetiyoso. Saat ini
telah terbangun 11 koridor dari target 15 koridor yang direncanakan.
Akhir
Januari ini, akan ada tambahan satu koridor lagi. Di bawah komando
Gubernur DKI Jakarta, Jokowi, ditargetkan akan ada penambahan armada
baru hingga 1.000 unit dan dilakukan integrasi antara busway dan kopaja.
Sumber: Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar