Rabu, 13 Maret 2013

Mengintip Teknologi Futuristik Garapan Mahasiswa Jenius MIT

Massachusetts Institute of Technology (MIT) merupakan salah satu kampus teknologi ternama di dunia. Tak pelak, sejumlah inovasi futuristik kerap lahir dari kampus ini.

Seperti yang tengah dilakukan sekarang oleh MIT Media Lab. Sekelompok orang jenius di sini dilaporkan sedang giat untuk meramu dan mengembangkan berbagai teknologi terbaru.
Harapannya adalah dari inovasi yang dilakukan tersebut kira-kira dapat terlihat teknologi yang akan dipakai di masa depan.
Berbagai kreasi inovasi yang dilakukan mulai dari teknologi robotik hingga urusan sistem komputasi dilakukan oleh para mahasiswa pilihan MIT tersebut.
MIT Media Labs sendiri saat ini memiliki lebih dari 20 grup yang masing-masing memiliki kreasi inovasi berbeda-beda.
Namun tujuan mereka sama, yakni membawa teknologi futuristik di masa depan agar dapat lebih dekat bagi banyak orang.
Nah, inovasi teknologi apa saja yang tengah digarap oleh para jenius dari MIT ini. Berikut beberapa di antaranya seperti yang dilansir Business Insider saat mengunjungi MIT Media Lab beberapa waktu lalu:



1. Tether



Grup: Tangible Media
Kreator: David Lakatos & Matthew Blackshaw

Tether merupakan teknologi yang memungkinkan adanya konektivitas di antara dunia nyata dan virtual.
Contohnya, pengguna dapat mengendalikan dan memanipulasi suatu obyek virtual pada tablet PC tanpa 'menyentuh' secara fisik perangkat tablet PC tersebut.
Teknologi ini pun diklaim dapat digunakan di berbagai bidang. Seperti di bidang otomotif untuk melakukan desain mesin secara real time.
Tether disebutkan bekerja dengan 'membaca' gerakan kepala pengguna lewat kamera serta tangan yang telah menggunakan sarung tangan khusus.  
Sarung tangan inilah yang dapat memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan obyek virtual di tablet PC atau perangkat lainnya.  



2. SandScape



Grup: Tangible Media
Kreator: Yao Wang, Assaf Biderman, Ben Piper, Carlo Ratti, dan Professor Hiroshi Ishii

Ketika melihat SandScape untuk pertama kali, mungkin banyak yang tak mengira jika ini merupakan suatu inovasi.
Sebab, dalam perangkat tersebut ada kotak yang diisi oleh sekumpulan pasir dan terhubung dengan layar monitor besar di atasnya.
Padahal SandScape memiliki fungsi untuk mempermudah pengguna untuk mengerti dan mendesain landscape lewat simulasi komputer realtime.
Contoh sederhananya begini, pengguna dapat memanipulasi sebuah desain landscape lewat tumpukan pasir di kotak yang telah disediakan. Nah, obyek desain yang berasal dari tumpukan pasir tersebut kemudian ditransfer dalam sebuah tampilan di layar.
Dari sini komputer akan melakukan kalkulasi dari desain yang dibuat. Mulai dari menghitung skala tingginya, ketajaman, gradien, kontur, dan hitungan matematis lainnya.
Sehingga diharapkan desain landscape yang didesain tersebut dapat menghasilkan analisis yang ciamik sebelum diimplementasikan di lapangan.



3. Second Surface



Grup: Tangible Media
Kreator: Shunichi Kasahara, Valentin Heun, Austin S. Lee dan Hiroshi Ishii

Second Surface pada awalnya dikembangkan dengan berbasis iPad. Namun bukan berarti ia nantinya tidak bisa dikreasikan dengan tablet PC lain, semisal Android atau OS lain.
Para kreator inovasi ini menyebut jika Second Surface berfungsi untuk menciptakan semacam virtual layer pada obyek atau tempat di dunia nyata.
Misalnya begini, ketika ada seseorang mengunjungi sebuah taman, maka ia bisa memberikan suatu catatan pada tempat/obyek yang dikunjunginya tersebut. Caranya tinggal menggunakan kamera iPad pengguna dan aktifkan inovasi ini.
Jadi ketika nanti ada orang lain yang mengunjungi lokasi yang sama, mereka bisa melihat catatan virtual yang Anda buat, termasuk 'jejak-jejak' dari pengguna lain pada obyek tersebut.
'Jejak' yang bisa ditinggalkan di sini bisa berupa keterangan informasi, gambar, ataupun foto.
Memang, untuk saat ini Second Surface masih didesain alat untuk senang-senang. Namun profesor di MIT menyebut jika teknologi ini diaplikasikan untuk hal yang lebih serius.
Seperti terkait aktivitas belajar mengajar. Seorang dosen/guru dapat memberi feedback atau catatan bagi pekerjaan mahasiswa/muridnya. Ya, harus diakui jika hal itu mungkin baru bisa diwujudkan di masa depan.



4. Perifoveal Display



Grup: Fluid Interfaces
Kreator: Valentin Heun, Anette von Kapri, dan Pattie Maes

Inovasi ini dijalankan dengan bantuan Microsoft Kinect, software pembaca gerak, dan empat layar besar.
Para pembuatnya berharap Perifoveal Display dapat menjadi inovasi data monitoring ke tingkat yang lebih tinggi.
Jadi, ketika mata pengguna pindah ke salah satu layar, maka layar tersebut akan tampil lebih cerah sementara layar lainnya meredup.
Jika ada perubahan atau update di salah satu layar -- semisal pergerakan harga saham atau postingan tweet baru -- maka akan muncul pop up di layar yang tengah dilihat pengguna.
Inovasi ini ditujukan bagi analis keuangan, penjaga keamanan, ataupun pengawas lalu lintas/transportasi yang sehari-hari bekerja dengan memonitor banyak layar informasi.



5. PingPong Plus



Grup: Tangible Media
Kreator: Craig Wisneski, Julian Orbanes, Ben Chun dan Professor Hiroshi Ishii

Coba Anda bayangkan bermain tenis meja (ping-pong) pada sebuah 'meja pintar'. Ya, inilah kira-kira yang ingin ditawarkan PingPong Plus garapan mahasiswa MIT.
PingPong Plus dapat mendeteksi gerakan bola serta menampilkan suatu visualisasi di atas meja yang digunakan untuk berolahraga tersebut.
Sehingg ketika bermain, Anda dapat melihat riak air yang disebabkan oleh bola yang memantul. Termasuk mendengarkan suatu efek suara/musik yang bereaksi berdasarkan kecepatan bola yang dipukul. 
Para pencipta PingPongPlus mengembangkan inovasi lewat perangkat open source, jadi siapapun dapat mengembangkan lebih lanjut proyek ini termasuk membuat visualisasi sesuai keinginan mereka.


Sumber: Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar