Massachusetts Institute of Technology (MIT) merupakan salah satu kampus
teknologi ternama di dunia. Tak pelak, sejumlah inovasi futuristik kerap
lahir dari kampus ini.
Seperti yang tengah dilakukan sekarang
oleh MIT Media Lab. Sekelompok orang jenius di sini dilaporkan sedang
giat untuk meramu dan mengembangkan berbagai teknologi terbaru.
Harapannya adalah dari inovasi yang dilakukan tersebut kira-kira dapat terlihat teknologi yang akan dipakai di masa depan.
Berbagai
kreasi inovasi yang dilakukan mulai dari teknologi robotik hingga
urusan sistem komputasi dilakukan oleh para mahasiswa pilihan MIT
tersebut.
MIT Media Labs sendiri saat ini memiliki lebih dari 20 grup yang masing-masing memiliki kreasi inovasi berbeda-beda.
Namun tujuan mereka sama, yakni membawa teknologi futuristik di masa depan agar dapat lebih dekat bagi banyak orang.
Nah,
inovasi teknologi apa saja yang tengah digarap oleh para jenius dari
MIT ini. Berikut beberapa di antaranya seperti yang dilansir Business
Insider saat mengunjungi MIT Media Lab beberapa waktu lalu:
1. Tether
Grup: Tangible Media
Kreator: David Lakatos & Matthew Blackshaw
Tether merupakan teknologi yang memungkinkan adanya konektivitas di antara dunia nyata dan virtual.
Contohnya,
pengguna dapat mengendalikan dan memanipulasi suatu obyek virtual pada
tablet PC tanpa 'menyentuh' secara fisik perangkat tablet PC tersebut.
Teknologi ini pun diklaim dapat digunakan di berbagai bidang. Seperti di bidang otomotif untuk melakukan desain mesin secara real time.
Tether
disebutkan bekerja dengan 'membaca' gerakan kepala pengguna lewat
kamera serta tangan yang telah menggunakan sarung tangan khusus.
Sarung
tangan inilah yang dapat memungkinkan pengguna untuk berinteraksi
dengan obyek virtual di tablet PC atau perangkat lainnya.
2. SandScape
Grup: Tangible Media
Kreator: Yao Wang, Assaf Biderman, Ben Piper, Carlo Ratti, dan Professor Hiroshi Ishii
Ketika melihat SandScape untuk pertama kali, mungkin banyak yang tak mengira jika ini merupakan suatu inovasi.
Sebab, dalam perangkat tersebut ada kotak yang diisi oleh sekumpulan pasir dan terhubung dengan layar monitor besar di atasnya.
Padahal
SandScape memiliki fungsi untuk mempermudah pengguna untuk mengerti dan
mendesain landscape lewat simulasi komputer realtime.
Contoh
sederhananya begini, pengguna dapat memanipulasi sebuah desain landscape
lewat tumpukan pasir di kotak yang telah disediakan. Nah, obyek desain yang berasal dari tumpukan pasir tersebut kemudian ditransfer dalam sebuah tampilan di layar.
Dari
sini komputer akan melakukan kalkulasi dari desain yang dibuat. Mulai
dari menghitung skala tingginya, ketajaman, gradien, kontur, dan
hitungan matematis lainnya.
Sehingga diharapkan desain landscape
yang didesain tersebut dapat menghasilkan analisis yang ciamik sebelum
diimplementasikan di lapangan.
3. Second Surface
Grup: Tangible Media
Kreator: Shunichi Kasahara, Valentin Heun, Austin S. Lee dan Hiroshi Ishii
Second
Surface pada awalnya dikembangkan dengan berbasis iPad. Namun bukan
berarti ia nantinya tidak bisa dikreasikan dengan tablet PC lain,
semisal Android atau OS lain.
Para kreator inovasi ini menyebut
jika Second Surface berfungsi untuk menciptakan semacam virtual layer
pada obyek atau tempat di dunia nyata.
Misalnya begini, ketika
ada seseorang mengunjungi sebuah taman, maka ia bisa memberikan suatu
catatan pada tempat/obyek yang dikunjunginya tersebut. Caranya tinggal
menggunakan kamera iPad pengguna dan aktifkan inovasi ini.
Jadi
ketika nanti ada orang lain yang mengunjungi lokasi yang sama, mereka
bisa melihat catatan virtual yang Anda buat, termasuk 'jejak-jejak' dari
pengguna lain pada obyek tersebut.
'Jejak' yang bisa ditinggalkan di sini bisa berupa keterangan informasi, gambar, ataupun foto.
Memang,
untuk saat ini Second Surface masih didesain alat untuk senang-senang.
Namun profesor di MIT menyebut jika teknologi ini diaplikasikan untuk
hal yang lebih serius.
Seperti terkait aktivitas belajar
mengajar. Seorang dosen/guru dapat memberi feedback atau catatan bagi
pekerjaan mahasiswa/muridnya. Ya, harus diakui jika hal itu mungkin baru
bisa diwujudkan di masa depan.
4. Perifoveal Display
Grup: Fluid Interfaces
Kreator: Valentin Heun, Anette von Kapri, dan Pattie Maes
Inovasi ini dijalankan dengan bantuan Microsoft Kinect, software pembaca gerak, dan empat layar besar.
Para pembuatnya berharap Perifoveal Display dapat menjadi inovasi data monitoring ke tingkat yang lebih tinggi.
Jadi,
ketika mata pengguna pindah ke salah satu layar, maka layar tersebut
akan tampil lebih cerah sementara layar lainnya meredup.
Jika ada
perubahan atau update di salah satu layar -- semisal pergerakan harga
saham atau postingan tweet baru -- maka akan muncul pop up di layar yang
tengah dilihat pengguna.
Inovasi ini ditujukan bagi analis
keuangan, penjaga keamanan, ataupun pengawas lalu lintas/transportasi
yang sehari-hari bekerja dengan memonitor banyak layar informasi.
5. PingPong Plus
Grup: Tangible Media
Kreator: Craig Wisneski, Julian Orbanes, Ben Chun dan Professor Hiroshi Ishii
Coba
Anda bayangkan bermain tenis meja (ping-pong) pada sebuah 'meja
pintar'. Ya, inilah kira-kira yang ingin ditawarkan PingPong Plus
garapan mahasiswa MIT.
PingPong Plus dapat mendeteksi gerakan
bola serta menampilkan suatu visualisasi di atas meja yang digunakan
untuk berolahraga tersebut.
Sehingg ketika bermain, Anda dapat
melihat riak air yang disebabkan oleh bola yang memantul. Termasuk
mendengarkan suatu efek suara/musik yang bereaksi berdasarkan kecepatan
bola yang dipukul.
Para pencipta PingPongPlus mengembangkan
inovasi lewat perangkat open source, jadi siapapun dapat mengembangkan
lebih lanjut proyek ini termasuk membuat visualisasi sesuai keinginan
mereka.
Sumber: Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar